" /> " /> " />

Minggu, 18 Agustus 2013

Bingung Akan Rencana Tuhan




       Saya selalu percaya apa yang di rencanakan Tuhan adalah yang terbaik untuk umatnya, tapi terkadang saya bingung dengan rencana Tuhan tersebut. Bukan bingung dengan yang Tuhan rencanakan, tapi bingung mana yang terbaik yang Tuhan rencanakan untuk saya. Entah kenapa jadi belibet ngomongnya.


       Dari beberapa motivator yang saya dengar, memang terkadang sulit mencari mana yang terbaik yang Tuhan rencanakan untuk kita, oleh karena itu terkadang kita mengalami kegagalan dan berarti itu bukan jalan yang Tuhan rencanakan. Tapi motivator tersebut juga bilang kegagalan bisa menjadi cobaan sebelum mencapai kesuksesan tersebut.



Jadi harus bagaimana?

       Saya juga bingung, oleh karena itu saya menulis postingan ini hehe. Saya dulu pernah bercita-cita untuk sukses dalam bidang Bahasa Jepang atau apapun yang berhubungan dengan Jepang, tapi saya menyadari bahwa itu bukan yang terbaik untuk saya, karena saya berkali-kali gagal dalam bidang tersebut.

       Saya juga sekarang sedang berusaha untuk sukses dalam bidang pegawai pemerintahan, tapi berkali-kali juga gagal. Padahal kali ini saya hanya ingin mewujudkan cita-cita orang tua dan hidup dengan bahagia tanpa berhutang apa-pun kepada orang tua karena sudah mewujudkan cita-cita mereka, tapi belum berhasil juga.

..Membingungkan..

Cara mencari apa yang terbaik yang Tuhan rencanakan untuk kita.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Aku sekarang berada di posisi yabg sama. Usiaku baru 18 tahun dan ini adalah tahun terakhirku di SMA. Aku tidak ingin membebani orang tuaku dan aku juga ingin membanggakan mereka sebagai anak terakhir. Jadinya, aku berpikiran untuk mengikuti ujian memasuki PTN dan sekolah kedinasan. Hal inilah yang membuatku bingung. Apakah aku akan diterima di keduanya? Sedangkan banyak sekali persiapan yang harus aku sediakan dan itu juga membutuhkan waktu, tenaga dan uang untuk melengkapinya. Aku setiap hari berdoa kepada Allah SWT untuk memberikan jalan yang terbaik untukku, namun rasanya itu semua samar-samar. Aku tahu aku belum mencoba karena jadwal ujian masih sekitar satu bulan lagi, namun aku khawatir jika aku mengecewakan kedua oranh tuaku dan malah membebani mereka terutama di biaya. Kepalaku pusing, badanku lelah, dan pikiranku kacau. Aku tidak suka mengeluh namun disini sebagai anonim aku menyempatkan untuk mengeluarkan keluh kesahku disini. Aku berharap Tuhan memberikan aku jalan yang lancar dan aku tidak akan pernah meragukan rencananya. Hanya saja aku bingung dengan rencananya kali ini, oleh karena itu aku harus bekerja keras menyiapkan ujian yang akan datang.

Anonim mengatakan...

Aku tahu mungkin sang penulis sudah tidak main blog ini dan mungkin tidak akan membaca tulisan panjangku. Namun aku berterima kasih karena akhirnya ada orang yang berada di posisi yang sama.