" /> " /> " />

Minggu, 11 Desember 2022

Cerita Perkenalanku Dengan Pria Jepang Yang Ternyata Jodohku Part 2



Ada sebuah pepatah lama berkata..

Jodoh tidak akan kemana, ya ternyata pepatah itu benar adanya..

Aku sedang berada disebuah toko yang menjual barang serba seratus yen (jika dirupiahkan, mungkin sekitar tiga belas ribu'an). Disana menjual berbagai macam barang. Mulai dari perlengkapan rumah tangga, mainan anak, perlengkapan merajut, bahkan makanan dan minuman pun ada. Pada waktu itu aku sedang mencari camilan korea yang pedas, karena menurutku, camilan produksi jepang tidak begitu pedas bagi warga asing sepertiku. Toko yang menjual barang aneh di tempatku hanya di Daiso, maklum ini Desa Kecil, beda dengan Ibu Kota Besar yang terdapat banyak toko.

Lalu.. saat aku sedang memilih dan memilih ingin membeli camilan apa, dia tepat muncul disampingku. Dengan suara yang lembut dan pelan dia berkata. "Ayu"..

Aku hanya bisa terdiam sembari menengok kearahnya, dan kulihat senyum kecil terpaut diwajahnya yang rupawan.

"Hai.. Kamu sedang memilih apa?" Tanyanya membangunkan lamunanku.

"Aku sedang memilih camilan korea" Jawabku dengan sedikit kaku.

Ya aku masih saja kaku dan grogi saat bertemu dengannya. Kadang aku berfikir, bagaimana pandangannya terhadapku, saat melihatku yang kaku dan grogi begini, inginku berteriak sangking malunya saat itu.

"Apa itu enak Ayu? Haruskah aku mencobanya?" Tukasnya penasaran, sambil mengambil camilan seperti yang kupegang dari rak toko.

"Eh jangan.. Kamu sepertinya tidak bisa memakan itu" Jawabku panik.

"Kenapa tidak bisa? Apa hanya kamu yang boleh makan makanan ini?" Tanya nya sambil kebingungan.

"Bukan begitu, tapi kamu akan kepedasaan jika memakannya" Jawabku dengan sedikit tertawa agar mencairkan suasana.

"Ah begitu ya, aku juga belum pernah mencobanya, karena kulihat sepertinya makanan itu pedas. Tapi karena kamu membelinya, aku jadi penasaran dan juga ingin membelinya" Dengan sigap dia mengambil beberapa macam camilan serupa dan langsung membayarnya di kasir.

"Eh serius kamu ingin mencoba camilan itu?" Aku berlari kecil sambil mengejarnya.

Dia pun melangkah dengan cepat tanpa memperdulikan diriku yang tidak bisa mengikuti langkah kakinya yang lebar.

Hideaki adalah pria yang tinggi, cukup tinggi untuk standar pria jepang. Wajahnya pun rupawan, aku bahkan tidak berani membayangkan berapa banyak wanita yang tertarik kepadanya, begitu takut jika aku harus melawan wanita tersebut untuk mendapatkan hatinya.

"Serius kamu akan membelinya?" Tanyaku yang ikut mengantri dibelakangnya.

"Hust berisik kamu, di jepang kita harus tenang" Jawabnya terkekeh bahagia.

"Tau ah nyebelin" Tukasku marah manggunakan bahasa indonesia, agar dia tidak mengerti apa yang aku katakan.

Dia menunggu diriku diluar toko setelah membayar semuanya.

Kemudian aku mendekatinya sembari berkata "Dooorrrr" dan menepuk bahunya dengan lembut. Dia pun menengok dan memeletkan lidah tanda bahwa dia tidak terkena keusilanku.

Kita pun tertawa bersama, sangat bahagia jika kuingat momen tersebut.


Sabtu, 10 Desember 2022

Apa Tujuan Tuhan Menciptakan Kehidupan?



Apa itu mimpi?

Aku bahkan tidak begitu mengerti. Kadang aku menangis, kadang aku tertawa dibuatnya. Aku terus berlari mengejarnya, berlari dan terus berlari hingga kaki ku sakit dan terluka.

Aku tidak begitu mengerti tentang hidup, bahkan aku mempelajari di semua itu di YouTube dengan pencarian "Kunci Hidup". Apa sebenarnya arti hidup ini? Untuk apa kita harus menjalani semua ini? Pernahkan kalian bertanya-tanya? Aku pun belum mengetahuinya hingga saat ini.

Apa tujuan Tuhan menciptakan semua ini, pernahkah kalian bertanya begitu atau hanya aku sendiri yang mempertanyakan hal tersebut. Kadang aku bahagia menjalankannya, kadang aku bersedih hingga menangis karena hidup yang begitu berat untuk dilalui.

Pagi, siang dan malam.. Setiap hari hanya berputar dengan hal tersebut. Aku pun tidak mengetahui artinya. Bisakah aku protes? Bisakah aku mengerang ketakutan? Bisakah aku mengutuk keadaan?

Apakah aku manusia yang tidak bersyukur? Apakah aku manusia yang jahat?

Mungkin aku manusia paling jahat dimuka bumi ini, karena aku selalu mempertanyakan tentang kehidupan ini. Tapi terserah apa yang mau Tuhan lakukan, aku hanya berusaha melewati hari demi hari melalui hidup ini. 

Tidak lupa ku ucapkan terimakasih kepada Tuhan..

Makasih sudah memberikan rintangan ini.. 


Kamis, 08 Desember 2022

Cerita Perkenalanku Dengan Pria Jepang Yang Ternyata Jodohku



Hari ini minggu pagi, ditemani burung yang berkicau, aku malangkah melanjutkan kehidupan yang indah ini. Kenapa indah? Karana ini hari liburku. Ya libur dari semua rutinitas yang memenatkan. Aku bisa kesana-kemari mencari penghiburan, atau hanya sekedar menghabiskan waktu dikamar. 

Dikamar ini aku hanya hidup sendiri. Bukan hanya dikamar ini, tapi dirumah ini. Lebih tepatnya sering dipanggil apato (sebuah kos-kos'an ala jepang). Ya sekarang aku sedang berada dijepang. Dikota dekat dengan penggunungan, kota yang masih sangat asri. Udaranya begitu segar, lain dengan di Jakarta tempat kelahiranku. 

Tochigi, suatu kota di sebuah penggunungan, jaraknya 2 jam dari Tokyo. Lumayan dekat dengan Ibu Kota besar, tapi perbedaannya sangat jauh. Aku menyukai kota ini, walaupun disebuah kota kecil, tapi mempunyai banyak toko. Bahkan starbucks pun ada, kadang aku membeli kopi disana. 

Ini ceritaku bertemu dengan dirinya, pria jepang yang aku idamkan. Sosoknya begitu sangat tampan. Tinggi, putih, hidung mancung, kulit yang bersih, dan sangat rupawan. Bahkan hampir mirip orang dari benua eropa, pikir ku kala itu. Tapi matanya tidak bisa membohongiku bahwa ia adalah orang jepang, karena ia mempunyai mata sipit yang indah. Aku terus terbayang wajahnya, siang dan malam sejak pertemuan pertama kita.

"Maaf ini kopiku" Katanya sembari menunjuk kopi ditanganku.

"Ahh maaf, aku pikir ini punyaku, karena pesanan kita sama" Elak ku karena takut.

Iya aku takut, aku takut melakukan kesalahan dinegara orang. Karena aku membawa nama baik indonesia dipundak ku dan terlebih aku takut dipulangkan ke indonesia karena hal yang sepele ini.

"Iya tidak apa-apa, yang ini punyamu. Nama mu Ayu?" Sambil menyodorkan gelas, ia menyebutkan namaku, karena tertulis diluar cup gelas kopi tersebut.

"Betul, namaku Ayu dan kamu Minami?" Aku pun membaca namanya yg tercetak di cup gelas kopi yang kupegang.

"Salam kenal, aku Minami. Itu nama keluargaku" Ia memperkenalkan diri sembari membungkuk kan badannya. Ia pria yang begitu sopan pikirku.

Dijepang budaya nya begitu kental, setiap berkenalan kita selalu membungkukkan badan. Se'akan menghormati lawan bicaranya.

Dalam hatiku sangat teramat malu, karena waktu berkenalan tadi aku tidak membungkukkan badanku. Lalu cepat-cepat aku memperkenalkan diri kembali sambil membungkukkan badan. Ku lihat dia tersipu kecil sambil menatapku.

Aku pun tersenyum malu karena melihat sikapku yang sedikit kikuk didepannya.

"Apakah kau mau duduk disana?" Dengan ramah dia menunjukan sebuah kursi kosong di pinggir jendela, sambil mengajakku untuk duduk dikursi itu.

"Ehhmm ya, boleh" Aku masih grogi dibuatnya.

Dalam hatiku seperti ada kembang api yang meletup meletup, ini pertanda apa? Pikirku.

"Kenapa kamu memesan kopi itu?" Tanyanya kepadaku.

"Karena ada di gambar" Jawabku pelan dan malu. Karena memang aku jarang ke starbucks ini, disamping harganya mahal, aku tidak terlalu terbiasa meminum kopi.

"Wah sama, aku juga karena digambar. Aku jarang datang ke starbucks" Ucapnya dengan santai

Pria ini ternyata juga jarang kesini, hampir aku malu dibuatnya. Karena tidak mengerti cara memesan starbuck, tapi ternyata dia juga tidak bisa. Aku pun tertawa didalam hati. 

****

Untuk ke'seruan ceritanya, ada di Next pos ya..

Makasih sudah membaca ceritaku..