" /> " /> " />

Minggu, 03 Maret 2013

Sosialisasi Menurut Golongan Darah



       
       Orang bergolongan darah B, paling tidak menyukai salam yang basa-basi. Awal mengenalnya memang tanpa ucapan salam, namun setelah beberapa tahun berhubungan dekat dan berbicara layaknya teman, mereka ada yang bertipe ramah dan jujur. Umumnya, orang bergolongan darah B tampak kurang ramah sehingga ada suasana di mana seperti mereka itu sulit didekati. Namun, seandainya kita terus-menerus mengajak mereka berbicara, berteman, lama kelamaan mereka akan bicara bebas dan bisa berbicara tentang segala hal.





       Orang bergolongan darah A, entah itu di tempat kerja maupun di lingkungan tetangga, banyak orang merasa bahwa orang bergolongan darah A itu sangat mudah untuk berteman, namun sepertinya sulit untuk bisa menjadi lebih dekat. Memang orang bergolongan darah A memiliki jiwa penolong dan penuh perhatian yang detail kepada orang-orang sekitarnya. Penting untuk kita ketahui bahwa untuk membuka hati mereka agar benar-benar menjadi dekat hanya terbatas pada keluarga dan teman tertentu.





       Orang bergolongan darah O, senang sekali membina persahabatan dengan melakukan kontak fisik, dan bersifat penolong, biasanya akan terlihat sebagai orang yang pandai bersosialisasi. Namun umumnya, pada awal perjumpaan dia akan sangat berhati-hati dan menjaga jarak, bahkan bersikap dingin. Apabila kemudian dia merasa berkepentingan dengan orang tersebut, dia akan berusaha lebih mendekatkan diri. Tetapi, apabila ada teman yang sudah dikenalnya, lama kelamaan dia akan menjadi ramah, dia akan membuka hatinya, dan menjadi seperti layaknya keluarga sendiri.





       Orang bergolongan darah AB, bisa mengubah ekspresinya secara dramatis. Biasanya, di awal umur 20 tahunan, mereka pandai dalam berhubungan dengan orang lain, dan menjadikan teknik bersosialisasi ini sebagai bagian dalam kehidupannya. Mereka tumbuh dengan memiliki perasaan bahwa mereka tidak merupakan suatu bagian dari orang lain di awal masa kanak-kanaknya, hal ini merupakan salah satu fenomena terbalik. Umumnya mereka memiliki kemajuan yang pesat dalam hal yang bersifat rasional, biasanya sejak kecil mereka selalu menatap orang dewasa dengan mata yang dingin.
       Dengan keinginan yang besar dipadukan dengan kekuatan egoisme yang tersembunyi di balik kata-katanya yang indah mereka mengalami proses saat bertumbuh dewasa. Dalam prosesnya, mereka membuat jarak dengan orang lain. Akhirnya, mereka memiliki dasar yang menyatu dalam kehidupannya, di mana dengan tenang mereka mampu melakukan analisis secara objektif dan adil.



Tidak ada komentar: