Aku bejalan diantara ruang waktu, mencari kembali kepingan masa lalu yang telah aku hancurkan. Ku kumpulkan dengan sekuat tenagaku, ku mencari dan terus mencari, mencoba untuk menemukan semuanya potongan itu dan menyusunnya agar dapat kembali seperti dahulu kala sebelum semua itu menjadi kepingan seperti sekarang.
Aku sangat lelah dan tubuhku pun mengurus. Aku butuh makan, bahkan setetes air pun dapat membantu mengobati kelaparan yang melanda ini. Jika aku meninggalkan ruang waktu ini aku akan kehilangan kesempatan untuk selama-lamanya. Kesempatan yang telah aku tunggu untuk mengembalikan semua ke kondisi semula. Tapi aku sungguh lelah dan kelaparan.
Aku bertahan dan terus bertahan untuk mencari semua kepingan itu. Semua kepingan itu berjumlah 100 dan aku sudah mengumpulkan 99. "Tinggal satu lagi dan semua akan menjadi seperti sedia kala!!" Lalu waktu yang tersisa hanya sedikit dan aku harus menemukannya, jika aku melewati batas yang ditentukan aku tak akan bisa kembali kedunia manapun dan aku akan terjebak di ruang waktu ini.
Akhirnya waktu yang diberikan kepadaku telah habis dan aku tak bisa menemukan kepingan terakhir tersebut, aku hanya bisa menangis dan terus menangis. Aku tak bisa menemukannya. Kenapa? Apa yang salah? Kenapa hanya karena satu kepingan yang belum ketemu itu aku tak bisa mengulangnya.
Akhirnya suara yang pernah ku dengar sebelumnya kembali terdengar, suara yang memberikanku kesempatan, suara yang bagaikan nyanyian dari surga, suara yang begitu indah dan lembut, seperti aku dapat terbang jika mendengarnya. Suara itu pun menjawab "Kepingan yang terakhir itu adalah waktu, dan kamu tidak akan pernah bisa menemukannya. Karena waktu tidak akan pernah bisa di ulang kembali".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar