1. Monster Merambat
Tanaman rambat telah memakan seluruh pagar dan sebagian rumahku. Bahkan ia hampir menggerogoti seluruh organ tubuhku. Tanaman rambat itu kusebut monster. Disetiap menit bahkan detik aku harus membawa perisai mengkilapku untuk memenggal sebagian dari mereka. Tapi aku hanya sendiri dan juga begitu lemah, sedangkan mereka membawa begitu banyak pasukan disertai senjatanya masing-masing. Mereka terus dan terus menyerangku mundur. Aku pun lari dan terus berlari, hingga kaki tempatku bertumpu patah. Tapi aku tidak patah semangat, sekuat tenaga ku seret kaki yang kini tidak berguna. Kekuatanku sedikit demi sedikit mulai berkurang walaupun semangatku terus membara. Kini mereka berjarak hanya satu inci dari diriku dan siap menerkam, dimulai dengan memakan kedua kaki hingga seluruh badan dan juga organ tubuhku. Aku kini telah kalah.
2. Sisi Yang Berbeda
Aku mendengar tangismu sayang, disudut ruang gelap tak berbintang. Bermandikan penderitaan dan juga kekecewaan, berbalut luka yang sangat dalam. Dihinggapi api penyesalan bekas ledakan ribuan amarah tanah yang tak terkelakan.
Dengar aku sayang, kau tidak sendirian. Aku selalu mengawasimu dari sisi lain yang berbeda, sisi kebahagiaan yang tak pernah kau dapatkan. Tapi perlu kau tahu sayang, sisi ini tak seperti yang selalu kau bayangkan dan impikan.
Tenang sayang, aku merasakan yang kau rasakan dari sisi kebahagiaan ini. Aku pasti akan datang mengambil semua penderitaanmu dan menggantikannya dengan hidupku yang bahagia, tapi mungkin nanti kau akan merasakan apa yang aku rasakan sayang.
Kebahagiaan itu tidak ada sayang. Mereka hanya sebuah kata tetapi tidak nyata. Itu hanyalah bualan orang zaman dahulu kala agar kita terkana tipu dayanya.
Jangan khawatir sayang, aku akan mengirimkan tetesan hujan sebagai pengganti air matamu. Akan selalu ku lantunkan melodi kegembiraan untuk mu dan yang pasti aku akan selalu mengawasimu dari sisi dirimu yang berbeda.
3. Burung Kecil
Di antara air mata biru, burung kecil terbang. Burung kecil terbang dengan semua warna dilangit. Senyuman orange, Harapan pink, Air mata biru. Sebagai burung kecil yang melewati dunia banyak warna, dia menyerap semua warna ke dalam bulunya. Dialah keindahan, burung indah berwarna pelangi. Tapi dia ingin melihat lebih banyak warna. Dia mengambil begitu banyak warna ke dalam sayapnya, sehingga warnanya menjadi kusam. Begitu banyak warna dicampur, dan pada akhirnya, sayapnya menjadi hitam. Lalu dia jatuh, dan terus jatuh, kemudian burung kecil itu mati. Dia mati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar