- Emosi, kejujuran, ego, kebebasan, juga sedikit kelembutan. Dengan sendirinya keluar dari hati dan pikiran, tidak kurang dan tidak lebih, sesuai dengan porsinya. Aku menghargainya sebagai sebuah proses mencapai hasil yang sempurna, disitu aku mendapatkan kebahagiaan dan kesadaran bahwa hidup ini penuh warna. Karena alasan itu aku menjadi seorang chef, yang mengolah banyak makanan menjadi satu kesatuan yang harmoni.
- Aku tidak pernah membuka hatiku untuk laki-laki yang mencoba datang kehidupku. Banyak ketakutan dari sebuah hubungan yang berakhir jadi rasa sakit dan tentu saja aku tidak mau berada ditahap itu, namun kali ini berbeda, dia datang memberi harapan baru dan kenyamanan yang sudah aku rasakan.
- Kamu kenapa pengen jadi penari?
Aku tuh suka nari, soalnya ngolah hati, ngolah rasa dan ngolah rasa itu harus pake hati sama pikiran dan rasanya itu damai banget waktu nari, soalnya aku bisa ekpresikan perasaan aku.
- Kamu kenapa pengen jadi chef?
Waktu aku masak, aku ngolah banyak bahan makanan jadi satu kesatuan harmoni dan itu pun juga butuh rasa dan juga hati. Waktu melihat orang-orang makan masakan aku dan mereka suka, itu aku bahagia banget.
- Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung.
- Lingkungan aku, ya keluargaku.
- Hubungan kita ya kita penentunya. Kalau kita bilang berhasil, pikiran kita akan menuntun kepada hal itu, jangan negative thinking dulu.
- Bukan sekedar cerita lucu, namun banyak hal yang kita sudah lewati, termasuk cerita tentang aku dan juga tentang kamu. Masing-masing sudah kita ketahui, namun dari semuanya itu aku tidak tahu kemana kita akan melangkah. Aku sendiri tidak pernah berfikir, kedekatan hubungan kita akan sejauh ini. Kenyamanan aku, ketenangan hatiku saat bersama kamu, kita sudah mulai melangkah, tapi tidak tahu arah yang akan kita tuju. Jujur masih ada keraguan dibenakku karena perbedaan.
- Kegelisahan itu berasal dari hati, jadi jawabannya juga berasal dari hati.
- Yang terpenting adalah kita percaya pada apa yang kita yakini, Tuhan tidak pernah tidur.
- Memasak itu dengan hati, kalau hati kita senang dan bahagia, orang akan menikmati masakan kita. Tapi kita bukan manusia yang tidak punya masalah, setiap manusia mempunyai masalah. Nah disinilah hebatnya seorang chef, dia harus bisa menyampingkan masalah pribadinya pada saat dia berada di depan bahan masakan.
- Hanya orang bodoh yang mau kembali lagi kepada kebodohannya dan aku rasa aku belum cukup bodoh untuk kembali lagi kepada dia dan meninggalkan masa depan aku.
- Dalam kehidupan kita bisa memilih mau memainkan peran seperti apa.
- Pernikahan mestinya awal dari kebahagiaan, bukan awal dari kesedihan yang entah sampai kapan ujungnya.