" /> " /> " />

Jumat, 27 Februari 2015

Taman Bunga Kita




Aku melihatnya, bunga itu. Ya bunga yang kau tanam di ujung jalan. Sepetak tanah yang tak pernah dihuni sejak perang dunia berakhir, kini sekarang menjadi sebuah taman bunga yang indah. Mawar, bunga merah cantik yang kusuka sejak dulu, begitu banyak tumbuh ditaman ini, kau selalu tahu apa yang diriku suka sejak pertemuan pertama..

Duduk temenung memandang peninggalanmu, hanya itu yang bisa kulakukan setiap pagi dan sore hari. Ditemani suara burung yang berkicau dan anak-anak kecil yang bermain dengan riang..

Aku sudah tak seperti dulu. Tubuhku kini semakin melemah sejak kau meninggalkanku sepuluh tahun yang lalu, saat penyakit mengerikan itu menyerang dirimu secara cepat, tanpa sempat aku berfikir apa yang harus ku lakukan untuk menyelamatkan nyawamu yang sangat berharga bagiku, orang yang begitu sangat ku cintai..

Taman yang dinamai dengan namamu ini, selalu banyak dipuji setiap orang yang datang kesini. Aku selalu berusaha merawatnya, seperti saat aku merawatmu hingga detik-detik terakhir kepergiaanmu. Menjaganya hingga menjadi taman yang sangat cantik, secantik diriku yang selalu kau katakan dulu..

Aku akan selalu disini. Menunggu hingga kau mengajakku untuk kembali, bersama ditaman ini disemayamkan jasad diriku dan juga dirimu..

Tidak ada komentar: