Kata Mutiara Film Ketika Tuhan Jatuh Cinta
- Tidakkah kau renungkan bahwa segala cobaan dan masalah yang terjadi dalam hidup hingga memaksa kita untuk meneteskan air mata adalah suatu pertanda. (Fikri)
- Aku menjadi sebait puisi yang kesepian. Semakin ku coba bernyanyi, kian sesak hatiku. Sabdah-sabdah cintaku, kini serasa tak bermakna lagi. Adalah ketika yang kusanjung tak memiliki arti bahasa hati. (Leni)
- Langit masih biru, sejak pertama kali diciptakan sampai sekarang. Embun pun masih terang dan sejuk setiap kali hadir di dedaunan yang selalu merindunya tanpa henti.. Namamu pun rupanya tak mau kalah, masih tetap tersimpan di hati ini sejak waktu mempertemukan.
Akhirnya sampai pada sebuah kesimpulan. Ruhku bertasbih pada Tuhan semesta alam.. Isyarat cinta kepada-Nya dan kepadamu. (Ahmad Hizalul Fikri)
- Hari berganti, waktu pun berlalu.
Tak mau memahami.
Kisah yang telah kau berikan padaku.
Kini ku bingkai indah.
Tak mau ku hapus.
Walau dengan kehadiran pangeran lain.
(Leni)
- Nikah kalau gak ada restu dari orangtua juga gak barokah. (Fikri)
- Berkali-kali sudah ku dapati, bahwa rasa begitu menikamku. Memendam ini sangat menyakitkan untukku. Melihatmu aku mampu untuk tersenyum, disaat bersamaan aku mampu untuk terbaring, hening, diam. Luka ini begitu dalam hingga pasir pun tak dapat berkata apapun hingga tangan tak mampu bergerak. Lupa aku apa itu artinya cinta. (Fikri)
- Saat ibu merangkul anaknya itu dapat di analogikan seperti ketika Tuhan sedang jatuh cinta kepada kita. (Fikri)
4 komentar:
Dan ketika ketulusan telah di sia2kan,akhirnya hanya akan menjadi luka,yang akan terus membekas, menjadi do'a dan harapan baru.
Hingga memaksa untuk terus berjalan mengikuti waktu,menerima kenyataan walau pahit
karna sebab itulah kita hidup waktu menuntut kita untuk terus berjalan pada sajaknya yg pahit atau manis, sampai waktu indah datang yaitu sabdah cinta yg indah yg tidak bisa diutarakan kata indahnya seperti matahari pada pagi yg mempergerlapakan embun pada dedauan nan hijau akan tetap indah itu cinta
👍
Posting Komentar