Minggu, 24 Maret 2013

Kata Mutiara/ Bijak/ Motivasi Drama Flower Boy Next Door



  • Pertama kalinya aku bertemu pria itu saat musim gugur. Aku tak pernah mempercayai cinta pada pandangan pertama. Rasanya cintaku berakhir terlalu cepat, dan aku harus mengucapkan selamat tinggal terlalu cepat.


  • Langit di musim gugur. Taman di musim gugur. Anjing peliharaan di musim gugur. Aku menempatkan kata "musim gugur" pada semua hal di dunia ini, karena aku bertemu dengannya di musim gugur.


  • Betapa memalukan dan rapuhnya cinta tak terbalas. Walau cinta tak berbalas datang dengan sendirinya. Cinta itu terperangkap, tak bisa menemukan jalan keluar. Akulah yang memulainya, namun aku tak menyadarinya. Jika dia pergi dari pandanganku suatu hari nanti. Itu adalah cinta yang berakhir sia-sia tanpa pernah punya tujuan.


  • Mulut wanita itu seperti keran rusak di kawasan kumuh, tak setetes air keluar ketika dibutuhkan. Namun di tengah malam yang sunyi, tiba-tiba mengalir, seperti irama tak beraturan. Kata-kata yang tak bisa kuucapkan saat itu, mengalir keluar setelah saatnya sudah lewat. Wanita itu.. selalu mengucapkan kalimat mengesankan ketika dia sendirian di kamarnya.


  • Kebahagiaan wanita itu seperti gelembung sabun yang sering kita mainkan ketika masih kecil. Saat dia menyentuh gelembung berwarna-warni itu, gelembungnya pecah. Ketika kebahagiaan berada di hadapan wanita itu, sebelum ia menggapainya, ia menyerah.  


  • Cinta pertama menyakitkan dan cinta tak berbalas menyayat hati.


  • Cinta itu bukan kursi pesawat dekat jendela. Hanya karena aku membeli tiketnya duluan, aku tak bisa berkata bahwa itu kursiku. 


  • Setiap kali ia melangkah keluar dunia, wanita itu sering menjadi makhluk tak terlihat. Ketika orang-orang menyikutnya dan menginjak kakinya dan ketika dia berada di antara kerumunan. Tampaknya orang-orang tak melihatnya. Itu sebabnya wanita itu bersembunyi di dalam kamarnya. Kamar kecil yang nyaman. Seperti kandang yang nyaman bagi seekor burung yang sayapnya patah. Dan di dalam kamar itu dia bisa bernafas dengan lega. Wanita itu tak pernah memimpikan atau merindukan dunia luar. Setidaknya sampai saat ini.


  • Aku benci musim dingin. Di musim semi, musim panas dan musim gugur. Kau selalu membiarkan jendelamu terbuka. Dan aku bisa mencium aroma yang keluar dari dalam rumahmu. Aku bisa mencium aroma rempah-rempah. Aroma nasi yang kau masak saat petang dan bahkan aku bisa merasakan angin dari kibasan tiraimu. Saat hujan, aku bisa melihat kau menjulurkan tanganmu keluar untuk merasakan hujan. Seolah-olah kau berada tepat di sebelahku. Aku hanya ingin berada disisimu untuk waktu yang lama. Dan setelah beberapa lama, mungkin aku bisa meninggalkan tanda seperti topi itu. Setidaknya, sebagian diriku membekas disana. 


  • Sejak aku masih kecil. Setiap kali aku menerima hadiah yang tak pernah kubayangkan. Sesuatu yang buruk pasti mengikutinya. Itu sebabnya setiap aku menerima hadiah yang besar. Aku bertanya-tanya apa lagi yang akan terjadi kali ini, kemudian aku menjadi sangat sedih. 


  • Manusia bukanlah mesin atau mainan yang dibuat di pabrik. Mereka istimewa dan rumit. Apa tujuan hidup kita, hasrat kita, kelemahan kita yang sakit bila disentuh sedikit saja. Semua berbeda satu sama lain. Kau harus melihat untuk waktu yang lama. Dengan begitu kau bisa melihat garis besar seseorang. Itu sebabnya wanita itu tak percaya akan cinta yang telah digariskan. Dia tak mempercayainya. 


  • Alasan penderitaanmu, alasan kemarahanmu, dan alasan kesedihanmu tak boleh dicari dalam diri orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar