Kamis, 08 Desember 2022

Cerita Perkenalanku Dengan Pria Jepang Yang Ternyata Jodohku



Hari ini minggu pagi, ditemani burung yang berkicau, aku malangkah melanjutkan kehidupan yang indah ini. Kenapa indah? Karana ini hari liburku. Ya libur dari semua rutinitas yang memenatkan. Aku bisa kesana-kemari mencari penghiburan, atau hanya sekedar menghabiskan waktu dikamar. 

Dikamar ini aku hanya hidup sendiri. Bukan hanya dikamar ini, tapi dirumah ini. Lebih tepatnya sering dipanggil apato (sebuah kos-kos'an ala jepang). Ya sekarang aku sedang berada dijepang. Dikota dekat dengan penggunungan, kota yang masih sangat asri. Udaranya begitu segar, lain dengan di Jakarta tempat kelahiranku. 

Tochigi, suatu kota di sebuah penggunungan, jaraknya 2 jam dari Tokyo. Lumayan dekat dengan Ibu Kota besar, tapi perbedaannya sangat jauh. Aku menyukai kota ini, walaupun disebuah kota kecil, tapi mempunyai banyak toko. Bahkan starbucks pun ada, kadang aku membeli kopi disana. 

Ini ceritaku bertemu dengan dirinya, pria jepang yang aku idamkan. Sosoknya begitu sangat tampan. Tinggi, putih, hidung mancung, kulit yang bersih, dan sangat rupawan. Bahkan hampir mirip orang dari benua eropa, pikir ku kala itu. Tapi matanya tidak bisa membohongiku bahwa ia adalah orang jepang, karena ia mempunyai mata sipit yang indah. Aku terus terbayang wajahnya, siang dan malam sejak pertemuan pertama kita.

"Maaf ini kopiku" Katanya sembari menunjuk kopi ditanganku.

"Ahh maaf, aku pikir ini punyaku, karena pesanan kita sama" Elak ku karena takut.

Iya aku takut, aku takut melakukan kesalahan dinegara orang. Karena aku membawa nama baik indonesia dipundak ku dan terlebih aku takut dipulangkan ke indonesia karena hal yang sepele ini.

"Iya tidak apa-apa, yang ini punyamu. Nama mu Ayu?" Sambil menyodorkan gelas, ia menyebutkan namaku, karena tertulis diluar cup gelas kopi tersebut.

"Betul, namaku Ayu dan kamu Minami?" Aku pun membaca namanya yg tercetak di cup gelas kopi yang kupegang.

"Salam kenal, aku Minami. Itu nama keluargaku" Ia memperkenalkan diri sembari membungkuk kan badannya. Ia pria yang begitu sopan pikirku.

Dijepang budaya nya begitu kental, setiap berkenalan kita selalu membungkukkan badan. Se'akan menghormati lawan bicaranya.

Dalam hatiku sangat teramat malu, karena waktu berkenalan tadi aku tidak membungkukkan badanku. Lalu cepat-cepat aku memperkenalkan diri kembali sambil membungkukkan badan. Ku lihat dia tersipu kecil sambil menatapku.

Aku pun tersenyum malu karena melihat sikapku yang sedikit kikuk didepannya.

"Apakah kau mau duduk disana?" Dengan ramah dia menunjukan sebuah kursi kosong di pinggir jendela, sambil mengajakku untuk duduk dikursi itu.

"Ehhmm ya, boleh" Aku masih grogi dibuatnya.

Dalam hatiku seperti ada kembang api yang meletup meletup, ini pertanda apa? Pikirku.

"Kenapa kamu memesan kopi itu?" Tanyanya kepadaku.

"Karena ada di gambar" Jawabku pelan dan malu. Karena memang aku jarang ke starbucks ini, disamping harganya mahal, aku tidak terlalu terbiasa meminum kopi.

"Wah sama, aku juga karena digambar. Aku jarang datang ke starbucks" Ucapnya dengan santai

Pria ini ternyata juga jarang kesini, hampir aku malu dibuatnya. Karena tidak mengerti cara memesan starbuck, tapi ternyata dia juga tidak bisa. Aku pun tertawa didalam hati. 

****

Untuk ke'seruan ceritanya, ada di Next pos ya..

Makasih sudah membaca ceritaku..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar